Teori Organisasi Umum 2 : Permintaan dan Penawaran

TUGAS SOFTSKILL KE-1
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2


1.    Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan merupakan sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu, sedangkan penawaran merupakan banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Menurut Sadono Sukirno dalam buku “Pengantar Teori Mikroekonomi” Ia menjelaskan bahwa teori permintaan menerangkan tentang ciri-ciri atau sifat hubungan antara jumlah permintaan dan harga atas sesuatu barang, sedangkan teori penawaran menerangkan tentang sifat penjual di dalam menawarkan barang-barang yang akan dijualnya.

2.    Hukum Permintaan dan Penawaran
Dilihat dari pengertian permintaan dan penawaran yang ada, maka timbullah hukum penawaran dan permintaan. Hukum permintaan pada hakekatnya merupakan suatu hipotesa yang menyatakan makin rendah harga dari sesuatu barang, makin banyak permintaan ke atas barang tersebut; sebaliknya makin tinggi harga sesuatu barang, makin sedikit permintaan ke atas barang tersebut (Sadono Sukirno, 1985). Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan makin tinggi harga sesuatu barang, makin banyak jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para penjual; sebaliknya makin rendah harga sesuatu barang, maka sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh para penjual (Sadono Sukirno, 1985).


3.    Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan, yaitu :
a)   Harga barang itu sendiri,
b)   Harga barang lain yang memiliki kaitan erat,
c)   Jumlah pendapatan,
d)   Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat,
e)   Selera masyarakat,
f)     Jumlah penduduk,
g)   Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, yaitu:
a)   Harga barang itu sendiri,
b)   Harga barang-barang lain,
c)   Ongkos produksi,
d)   Tujuan-tujuan dari perusahaan,
e)   Tingkat teknologi yang digunakan.

4.    Penentuan Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli dan penjual di mana jumlah yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

5.    Pendekatan Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas seseorang yang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, dan, pengevaluasian produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen ini dibagi menjadi 2, yaitu :

a)   Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal yaitu mengukur kepuasan konsumen dalam mengonsumsi dengan satuan ukur, makin banyak barang yang dikonsumsi makin besar kepuasan yang diperoleh. Di dalam pendekatan kardinal terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility. Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang dapat dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan semakin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan cardinal ini biasa disebut dengan Daya Guna Marginal.

b)   Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal yaitu mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif). Untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen ini dilakukan dengan menggunakan kurva indiferens. Kurva inidiferens ini merupakan kurva yang menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi dan menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.

6.    Konsep  Elastisitas
Konsep elastisitas adalah pengukuran untuk mengetahui seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Konsep elastisitas ini dibagi 3, yaitu :

a)   Harga
Elastisitas harga permintaan adalah respon jumlah permintaan akibat perubahan jumlah barang yang diminta dengan presentase perubahan pada harga di pasar. Tanda elastisitas harga selalu negatif karena sifat hubungan yang berlawanan sesuai hukum permintaan yang berbunyi jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan lebih besar dari satu dan merupakan angka mutlak (absolute). Rumus untuk menghitung elastisitas harga, yaitu :
Eh = ( Δ Q /Q) / (ΔP /  P) atau Eh = (Δ Q x P) / (ΔP x Q)
Dimana :
Eh   = elastisitas harga permintaan
Q    = jumlah barang yang diminta
P     = harga barang
Δ     = perubahan.
Dari perhitungan dengan rumus di atas dapat disimpulkan bahwa :
  • ·   Jika perubahan harga mengakibatkan perubahan jumlah permintaan meningkat lebih besar maka elastisitas permintaannya adalah elastis (elastic).
  • · Jika perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan yang sama besarnya maka elastisitas permintaannya adalah unitari (unity).
  • ·   Jika perubahan harga mengakibatkan jumlah permintaan berubah sedikit maka elastisitas permintaannya adalah in elastis (in elastic).


b)   Silang
Elastisitas silang adalah pengukuran perubahan harga suatu produk yang akan berpengaruh dengan volume penjualan barang lain. Rumus untuk menghitung elastisitas silang antara barang A dan B, yaitu :
Es = (Q A / T A) / (ΔP B / P B)
Dimana :
Es    = elastisitas silang
T A  = kuantitas penjualan A
Q A    = perubahan jumlah A dijual
P B      = harga B
ΔP B = perubahan harga B.

c)    Pendapatan
Elastisitas pendapatan adalah pengukuran perubahan pendapatan konsumen yang akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang. Rumus untuk menghitung elastisitas pendapatan, yaitu :
Em = Q / Q) / (Δ Y / Y)
Dimana :
Em  = elastisitas pendapatan

Q     = kuantitas yang diminta
Y     = pendapatan
Δ     = perubahan yang terjadi.
Dari perhitungan dengan rumus di atas dapat disimpulkan bahwa :
  • ·  Jika Em= 1 atau disebut dengan kondisi Unity, maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah permintaan akan barang.
  • · Jika Em>1 atau disebut dengan kondisi Elastis, maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari pendapatan yang mereka terima untuk melakukan permintaan terhadap barang.
  • ·   Jika pendapatan naik dan hasil perhitungan Em < 1 atau disebut dengan kondisi in Elastis, maka orang akan membelanjakan bahagian pendapatan yang mereka terima untuk melakukan permintaan terhadap barang.



Referensi :
Sukirno Sadono. 1985. PENGANTAR TEORI MIKROEKONOMI. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI dengan Bima Grafika.
sunarto.staff.gunadarma.ac.id%2FPublications%2Ffiles%2F1686%2FTEORI%2BPERILAKU%2BKONSUMEN.doc



Erita Kuswandari (1A113732)
2KA20

Erita

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: