Tampilkan postingan dengan label Learning. Tampilkan semua postingan

Teori Organisasi Umum 2 : Jenis-jenis Pasar dan Pengertian Konsep-konsep Pendapatan Nasional

TUGAS SOFTSKILL KE-3
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2


1.    Jenis-Jenis Pasar

a)   Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah jenis pasar di mana penjual dan pembeli sangat banyak dan para penjual menjual produk barang atau jasa yang hampir sama. Di dalam pasar ini, harga tidak dapat ditentukan oleh penjual maupun pembeli, mereka hanya menjadi penerima harga. Harga ditentukan dari kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi. Adapun ciri-ciri pasar persaingan sempurna, yaitu :
·   Pembeli dan penjual banyak sehingga penjual dan pembeli secara perseorangan tidak dapat sesukanya menentukan harga di pasar,
·      Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen,
·      Pemerintah tidak ikut campur dalam pembentukan harga,
·      Pembeli bebas memilih produk,
·      Penjual dan pembeli mengetahui keadaan pasar.

b)   Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah jenis pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa. Harga produk ditentukan oleh penjual. Sebagai penentu harga, para penjual bebas menentukan harga dan barang yang dijualnya. Semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut. Tetapi jika seorang penjual memberikan harga yang terlalu mahal, maka pembeli akan mencari barang tersebut ke tempat lain. Ciri-ciri pasar monopoli, yaitu :
·      Hanya ada satu penjual,
·      Pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang,
·      Tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang substitusi yang sempurna,
·      Harga ditentukan oleh perusahaan.

c)    Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah jenis pasar yang di dalamnya terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang serupa tetapi tak sama. Seperti produsen air mineral. Mereka menjual produk yang sama tetapi dari masing-masing produk memiliki kualitas dan keunggulannya masing-masing. Harga ditentukan oleh produsen dan harga ini dipengaruhi oleh sifat barang yang dihasilkan. Di pasar ini, harga bukanlah faktor yang dapat mendongkrak penjualan, tetapi kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di mata masyarakat, sehingga membuat mereka ingin membeli dan menggunakan produk yang dihasilkan produsen. Ciri-ciri pasar monopolistik, yaitu :
·         Terdapat banyak penjual,
·         Terdapat diferensiasi produk,
·         Produsen dapat mengendalikan harga pada tingkat tertentu.

d)   Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah jenis pasar di mana hanya terdapat sedikit penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. Ciri-ciri pasar oligopoli, yaitu :
·           Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar,
·           Barang yang dihasilkan atau dijual bersifat sama,
·           Sulit untuk masuk ke pasar karena investasinya tinggi.

Teori Organisasi Umum 2 : Produsen dan Fungsi Produksi

TUGAS SOFTSKILL KE-2
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2


1.    Pengertian Produsen dan Fungsi Produksi
Permintaan akan kebutuhan konsumen, tidak akan terpenuhi jika tidak adanya produsen yang menghasilkan dan menjual produknya kepada para konsumen. Produsen merupakan seseorang atau kelompok ataupun badan usaha yang membuat atau membangun sebuah usaha yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia. Kegiatan usaha ini akan menghasilkan keluaran (output) yang berupa barang ataupun jasa yang dapat dijual demi memenuhi permintaan atau kebutuhan konsumen.
Dalam kegiatan produksi ada empat fungsi terpenting, yaitu :
a) Proses pengolahan adalah metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (input).
b) Jasa-jasa penunjang adalah sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c) Perencanaan adalah penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
d)  Pengendalian atau perawatan adalah merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan .

2.    Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Maka, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau Total Inventory Cost (TIC) minimum.

3.    Least Cost Combination
Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi.

Recommended : ECONOMIC BOOKTEXT

ECONOMIC BOOKTEXT




Hi guys! I will give you information about the books really recommended for you, especially for those who are studying economics. “Pengantar Teori Mikroekonomi” book written by Mr. Sadono Sukirno very recommended to facilitate you in learning. Many theories and examples of economics discussed in this book. In addition, there is also the matter of exercise per discussion to review what we've already understand the material or not.
We can get this book in the nearest bookstores and online bookstores. Price for one piece of this book is about 80000 IDR. This last book was published in the 3rd edition in 2011. - (erita)

Teori Organisasi Umum 2 : Permintaan dan Penawaran

TUGAS SOFTSKILL KE-1
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2


1.    Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan merupakan sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu, sedangkan penawaran merupakan banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Menurut Sadono Sukirno dalam buku “Pengantar Teori Mikroekonomi” Ia menjelaskan bahwa teori permintaan menerangkan tentang ciri-ciri atau sifat hubungan antara jumlah permintaan dan harga atas sesuatu barang, sedangkan teori penawaran menerangkan tentang sifat penjual di dalam menawarkan barang-barang yang akan dijualnya.

2.    Hukum Permintaan dan Penawaran
Dilihat dari pengertian permintaan dan penawaran yang ada, maka timbullah hukum penawaran dan permintaan. Hukum permintaan pada hakekatnya merupakan suatu hipotesa yang menyatakan makin rendah harga dari sesuatu barang, makin banyak permintaan ke atas barang tersebut; sebaliknya makin tinggi harga sesuatu barang, makin sedikit permintaan ke atas barang tersebut (Sadono Sukirno, 1985). Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan makin tinggi harga sesuatu barang, makin banyak jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para penjual; sebaliknya makin rendah harga sesuatu barang, maka sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh para penjual (Sadono Sukirno, 1985).

DIY : Cute Binder

image
      Do you feel bored with your binder plain? Here, I’ll give you a how to change the display binder with ease. The materials used are also not as expensive as one of the materials is a patchwork or fabric remnants that are not used. So, here the step how to make your binder to be beautifull.

Hand Sewing Stitches

image
      In this article, I will tell you about the various models of hand stitching. Sometimes we need a hand stitches to embroider, make a seam application, or fix minor damage clothing. Here is an example of hand stitching that I made and I will explain the function of each.
image

Language Books

image
      Hi guys! This article is different from the previous one. Here I will provide information about the books really recommended for you, especially for those who want to learn Japanese and Korean. Pocket book “Ngomong Jepang Gampang” and “Ngomong Korea Gampang” are published by Tangga Pustaka. This pocket book is look like a small dictionary, but in this book there are daily conversation in Japanese or Korean. Book ” Ngomong Jepang Gampang ” contains the vocabulary in Japanese, Hiragana, Katakana, and Kanji letters, sample daily conversation, dictionary vocabulary, and knowledge about Japanese culture. And for the book ” Ngomong Korea Gampang ” contains the Korean vocabulary, Han’guk Geulja (Hangeul) which is the Korean alphabet, sample daily conversation in Korean, Korean vocabulary, and culture of Korea.

BAB XII KESIMPULAN

     Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar sangat bagus untuk diberikan dan diterapkan pada masyarakat, khususnya di kalangan mahasiswa karena mahasiswa dapat diberikan pemahaman mengenai cara manusia saling berinteraksi dan berorganisasi dengan baik, menyelesaikan problem yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan memberikan pengetahuan lebih mengenai kepribadian untuk bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat. Karena pada saat ini telah terjadi perkembangan penduduk yang juga mengiringi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Adanya pencampuran kebuadayaan ini, masyarakat zaman sekarang harus pandai-pandai dalam memilih dalam menerima kebudayaan yang masuk tersebut. Sebelum menerima kebudayaan tersebut, ada baiknya masing-masing individu memikirkan dampak yang akan terjadi pada dirinya, apakah dampak positif ataukah dampak negatif yang akan dia dapat karena proses pembentukan individu dengan baik, maka akan terbentuk keluarga dan masyarakat yang baik pula. Oleh karena itu masyarakat harus mengenyam pendidikan baik non-formal maupun formal untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang berhubungan dengan pendidikan seorang masyarakat itu sendiri.

BAB XI CONTOH KASUS

    Di era globalisasi seperti sekarang ini, kebudayaan antar daerah hingga antar negara telah terjadi pencampuran atau yang biasa disebut dengan alkulturasi. Hal ini mendorong kita sebagi makhluk sosial agar dapat saling menghargai kebudayaan satu sama lain agar tidak terjadi masalah dalam hidup berdampingan. Tidak dapatnya menerima akulturasi dengan baik, terkadang akan menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial.
      Selain penerimaan alkultuasi kebudayaan, salah satu masalah sosial yang sedang dihadapi saat ini adalah angka kelahiran individu yang cepat dan pesat yang menyebabkan pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Padahal saat ini sudah ada alternatif untuk menekan pertumbuhan penduduk, seperti adanya program Keluarga Berencara (KB). Tetapi di Indonesia ini masih banyak masyarakat yang belum menerapkan program tersebut. Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum mengenyam pendidikan di tingkat tinggi, paradigma yang belum berkembang, dan sosialisasi program tersebut mungkin belum menjamah beberapa daerah di Indonesia.
      Dengan adanya perkembangan individu tersebut berarti akan membentuk keluarga dan masyarakat baru juga. Individu, keluarga, dan masyarakat ini memiliki fungsinya masing-masing untuk menjalankan perannya, tetapi ketiga komponen tersebut memiliki hubungan yang cukup erat dalam kehidupan sosial. Seperti hubungan individu dengan keluarga. Masing-masing individu dalam keluarga memiliki hak dan kewajiban dalam berperan dalam suatu keluarga. Dan pada hubungan individu dengan masyarakat, sebagai makhluk sosial, ada baiknya hak masyarakat didahulukan daripada hak individu. Contohnya, jika ada kegiatan kerja bakti di lingkungan, ada baiknya kita ikut berpartisipasi dibandingkan harus mendahulukan acara pribadi kita seperti akan mengadakan rekreasi.
      Di kehidupan bermasyarakat, pemuda lah yang memilliki peran sosial yang cukup penting. Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda harus terus turut serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Dalam usia yang produktif, pemuda dapat menciptakan dan mengembangkan aktivitas dan kreativitas di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, para pemuda harus sungguh-sungguh mempersiapkan diri dengan menempuh pendidikan formal maupun non formal. Dengan begitu, generasi muda diharapkan dapat turut aktif dalam mengisi kemerdekaan.
      Dapat dilihat pada saat ini, banyak pemuda yang seharusnya sebagai harapan bangsa malahan terlibat ke dalam kasus hukum, seperti yang sedang marak yaitu kasus narkoba dan tindak asusila. Kurangnya pendidikan mengenai hukum baik hukum kebiasaan mengenai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat ataupun hukum perundang-undangan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran-pelanggaran seperti yang disebutkan tadi. Pembelajaran mengenai kewarganegaraan harus sudah diberikan dan diaplikasikan sejak bangku Sekolah Dasar agar ke depannya masyarakat terbiasa menjalankan hukum yang ada. Selain di bangku sekolah formal, pengetahuan mengenai hukum yang berlaku juga bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
      Tetapi banyak anak-anak dan pemuda saat ini yang tidak mengenyam bangku pendidikan. Meskipun hal mengenai kesamaan derajat dan persamaan hak sudah diatur di dalam UUD 1945, tetapi saat ini belum terlihat begitu jelas pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat Indonesia. Masih banyak fasilitas-fasilitas umum seperti sekolahan yang mementingkan golongannya sendiri (golongan elite terutama). Saat ini masih terdapat sekolah yang dapat dikatakan lebih mementingkan material. Pada saat pendaftaran mereka masih memungut biaya dan jika kita tidak mampu membayar biaya-biaya tersebut maka kita dapat diterima untuk menggunakan pelayanan dari fasilitas pendidikan tersebut. Sangat terlihat sekali kesenjangan sosial di kalangan masyarakat Indonesia saat ini. Sehingga banyak juga pemuda yang tidak dapat meneruskan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi.
      Selain dari faktor persamaan derajat, faktor akan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan juga dapat dikatakan masih kurang, terutama pada masyarakat pedesaan. Terlihat beberapa perbedaan antara masyarakat kota dan masyarakat pedesaan. Hal ini dapat disebabkan dari pola pikir dan lingkungan tempat mereka tinggal. Tingkat tekanan harus memiliki pendidikan tinggi untuk tetap dapat hidup di kota yang sekarang dapat dikatakan cukup sulit seperti mendapatkan pekerjaan yang layak untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, membuat masyarakat kota sadar akan pendidikan yang tinggi sangat dibutuhkan untuk masa depan.
      Meskipun masyarakat kota dan desa berbeda tetapi mereka masih dalam ruang lingkup negara Indonesia yang pada dasarnya memiliki kemajemukan baik Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, dan Nasional Indonesia. Kemajemukan ini harus dipersatukan atau diintegrasikan agar tidak terjadi perpecahan antar golongan-golongan tersebut. Tetapi pada saat ini terdapat beberapa masalah dalam mengintergrasikannya. Salah satu masalahnya adalah adanya tuntutan pengakuan atas wilayah-wilayah tertentu yang dianggap sebagai miliknya. Selain itu perbedaan agama, kebudayaan, dan suku juga menjadi pemicu sulitnya pengintegrasian.
      Adanya latar belakang sosial yang berbeda dari masyarakat agama, maka masyarakat akan memiliki sikap dan nilai yang berbeda juga. Karena adanya perbedaan ini, konflik antar agama menjadi mudah terjadi. Dari perbedaan ini timbul beberapa penyebab lain terjadinya konflik agama. Salah satunya adalah kurangnya dialog antar agama. Kurangnya dialog agama ini dapat menimbulkan rasa keyakinan hanya ada satu intepretasi dan kebenaran yang absolute dan adanya konflik yang berkepanjangan.
      Konflik-konflik tersebut dapat mengakibatkan ekonomi di Indonesia tidak stabil. Perkembangan ekonomi yang tidak stabil ini mengakibatkan angka kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi. Karena masih tingginya angka kemiskinan, berarti masih banyak pula masyarakat yang belum dapat merasakan efek perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada pada saat ini. Angka ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya modal untuk usaha seseorang di Indonesia.

Nama     : Erita Kuswandari
Kelas     : 1ALH 13 (1KA08)
NPM      : 1A113732

BAB X AGAMA DAN MASYARAKAT

10.1 Agama dan Masyarakat
      Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama dan masyarakat memiliki keterkaitan yang dibuktikan dengan adanya penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan bukti tersebut sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Peraturan agama dalam masyarakat penuh dengan hidup, menekan pada hal-hal yang normative atau menunjuk kepada hal-hal yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan.
      Adanya latar belakang sosial yang berbeda dari masyarakat agama, maka masyarakat akan memiliki sikap dan nilai yang berbeda juga. Terkadang dengan adanya prinsip agama yang berbeda, kepentingannya dapat tercermin atau tidak sama sekali. Perlu adanya pembelajaran mengenai pengaruh struktur sosial tehadap agama agar tidak terjadi konflik baik dalam masyarakat yang menganut agama yang sama maupun masayrakat dengan agama yang berbeda.

BAB IX ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN

9.1     Ilmu dan Empat Sikap Ilmiah
      Ilmu pengetahuan merupakan himpunan informasi yang berupa pengetahuan ilmiah tentang gejala yang dapat dilihat, dirasakan, atau dialami. Gejala tersebut dapat berupa gejala alam (seperti angin, air, gempa bumi, ombak, gerak benda, dsb.) atau gejala sosial (seperti masyarakat bangsa, unjuk rasa, kemiskinan, kemakmuran, keterasingan, dsb.), ataupun gejala pikir, yang abstrak wujudnya, seperti konsep-konsep tentang bilangan dan himpunan di dalam matematika. Masalah yang menjadi perhatian di dalam aktifitas ilmu pengetahuan adalah pencarian kejelasan dan perumusan penjelasan mengenai struktur, fungsi dan pola-laku gejala-gejala, baik gejala alam, gejala sosial, maupun gejala pikir.
      Tujuan ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan alirannya, yaitu:
  • Pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu sebatas untuk memenuhi rasa keingintahuan manusia.
  • Ilmu pengetahuan pragmatis. Aliran ini meyakini bahwa pengembangan ilmu pengetahuan haruslah dapat memberikan menfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah kehidupan.
      Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya (mempelajari, meneruskan, menolak/menerima serta mengubah/menambah suatu ilmu). Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
  • Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif.
    Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
  • Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
  • Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

BAB VIII PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

8.1     Perbedaan Kepentingan
      Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah setiap manusia. Kepentingan ini merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Biasanya perbedaan kepentingan itu terjadi pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideologi tertentu termasuk antara mayoritas dan minoritas.
      Perbedaan-perbedaan kepentingan biasanya terjadi karena adanya dorongan untuk mencapai sesuatu. Perbedaan-perbedaan kepentingan tersebut antara lain :
  • Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
  • Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
  • Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
  • Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
  • Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
  • Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya
  • Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
  • Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.

BAB VII MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN

7.1     Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
    Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Berikut ini adalah beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota :
  • Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
  • Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
  • Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  • Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
  • Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
  • Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
  • Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
    Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
  • Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  • Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
  • Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.

BAB VI PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

6.1   Pelapisan Sosial
A   Pengertian pelapisan sosial
      Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan sosial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
B    Proses terjadinya pelapisan sosial
      Pelapisan sosial terjadi dengan dua cara, yaitu :
  • Terjadi dengan sendirinya
      Pada cara ini, pelapisan sosial terjadi secara alamiah atau tanpa kesengajaan. Hal ini akan membentuk pelapisan sosial yang bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan. Kedudukan seseorang pada pelapisan sosial ini juga terjadi secara otomatis.
  • Terjadi dengan sengaja
      Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
C    Perbedaan Sistem Pelapisan dalam Masyarakat
      Masyarakat terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda. Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status, strata dan kemampuan individu tersebut yang terjadisecara alami didalam masyarakat. Terjadinya pelapisa sosial berdasarkan adanya cara pandang masyarakat yang berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status sosial, strata sosial dan kemampuan ekonomi yang berbeda-beda. Adapun perbedaan sistem pelapisan dalam masyarakat :
  • Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
  • Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
D   Teori-teori tentang pelapisan sosial
      Teori –teori tentang pelapisan masyarakat disampaikan oleh beberapa tokoh berikut :
  • Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya. Aristoteles membagi masyrakat berdasarkan dimensi ekonomi sehingga ada orang yang kaya, menengah dan melarat.
  • Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan : selama di dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya maka barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
  • Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan elite dan non-elite. Menurutnya pangkal dari perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
  • Gaotano Mosoa menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, samppai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah. Kelas yang pertama jumlahnya selalu sedikit, menjalankan perananan politik, monopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan-keuntungan yang dihasilkan oleh kekuasaannya itu. Sedangkan untuk kelas yang kedua jumlahnya lebih banyak, diarahkan dan diatur/diawasi oleh kelas yang pertama.
  • Karl Marx menjelaskan ada dua macam di setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.

BAB V WARGANEGARA DAN NEGARA

5.1   Hukum, Negara, dan Pemerintah
A   Pengertian Hukum
    Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. 
B    Sifat dan Ciri-Ciri Hukum
    Hukum memiliki sifat dan ciri-ciri sebagai berikut :
  • Adanya perintah atau larangan
  • Perintah atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang
C    Sumber-Sumber Hukum
    Sumber hukum dapat ditinjau dari segi formal dan segi material. Sumber hukum material dapat kita tinjau kembali dari berbagai sudut, misalnya dari sudut politik, sejarah, ekonomi, dan lain-lain. Sedangkan sumber hukum formal antara lain :
  • Undang-undang
  • Kebiasaan
  • Keputusan-keputusan hakim
  • Traktat
  • Pendapat sarjana hukum

BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI

4.1   INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
    Di kutip dari buku Ilmu Sosial Dasar karya Drs. H Abu Ahmadi, internalisasi adalah proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusionalisasi saja, akan tetapi norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat. Sehingga untuk pengertian internalisasi belajar dan spesialisasi adalah proses sosialisasi pembelajaran mengenai norma-norma kemasyarakatan untuk merubah tingkah laku yang semula tidak dimiliki oleh individu tersebut secara khusus. Proses sosialisasi biasanya diberikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga para pemuda dapat menerapkannya pada kesehariannya.

4.2   POLA DASAR PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
    Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
  • Landasan Idiil                       : Pancasila
  • Landasan konstitusional  : Undang-Undang Dasar 1945
  • Landasan stategis               : Garis – garis Besar Haluan Negara 
  • Landasan historis             : Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
  • Landasan Normatif            : Etika, tata nilaidan tradisi luhur
    Pengertian pokok pembinaan dan pengembngan generasi muda meliputi 2 hal, yaitu:
  • Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan  :  generasi muda masih memerlukan pembinaan dan pembekalan-pembakalan untuk menumbuhkan potensi dan kemampuan ke tingkat optimal.
  • Generasi muda sebagai subyek : generasi muda mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya.
    Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa permasalahan generasi muda dapat dilihat dari beberapa aspek sosial, yaitu :
  • Sosial Psikologi
  • Sosial Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Sosial Politik
    Dari aspek-aspek sosial di atas, masalah-masalah yang menyangkut generasi muda adalah sebagai berikut :
  • Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
  • Kekurangpastian akan masa depan generasi muda.
  • Belum seimbangnya fasilitas pendidikan dengan jumlah generasi muda, baik formal ataupun nonformal.
  • Kurangnya pengertian tentang gizi dan menu seimbang di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
  • Banyaknya pernikahan di bawah umur.
  • Adanya generasi mudayang menderita fisik, mental,  sosial yang membutuhkan usaha-usaha yang lebih serius, agar mereka dapat berkembang menjadi masyarakat yang produktif.
  • Belum adanya perundang-undangan yang menyangkut generasi muda.
  • Meningkatnya kenakalan remaja dan penggunaan narkotika.
  • Masih adanya pergaulan bebas.

BAB III INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

3.1       Pertumbuhan Individu.
        Pertumbuhan individu adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Pertumbuhan individu ini terjadi tidak hanya begitu saja, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pertumbuhan individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara garis besar digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
  • Pendirian Nativistik
  • Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
  • Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme

3.2      Fungsi Keluarga
        Sebagai unit terkecil dari masyarakat, keluarga juga memiliki fungsi untuk menjalankan peranannya. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Inilah yang disebut dengan fungsi keluarga. Berikut ini adalah macam-macam fungsi keluarga :
  • Fungsi Biologis
  • Fungsi Pemeliharaan
  • Fungsi Ekonomi
  • Fungsi Keagamaan
  • Fungsi Sosial

BAB II PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

2.1 Pertumbuhan Penduduk
A   Perkembangan Penduduk di Dunia
     Seiring perkembangan jaman, jumlah penduduk mengalami perubahan. Perubahan ini sebabkan oleh angka kelahiran dan angka kematian. Angka kelahiran merupakan faktor yang mempengaruhi bertambahnya jumlah penduduk di dunia. Perkembangan ini dapat dijadikan salah satu alasan untuk penduduk melakukan perpindahan tempat untuk melangsungkan hidup.
     Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, pertumbuhan penduduk melaju dengan pesat. Sedangkan di negara-negara maju seperti di Eropa, pertumbuhan penduduk tidak terlihat terlalu signifikan. Hal ini dipengaruhi juga oleh pola fikir dan tingkat pendidikan penduduk dari negara masing-masing.
       image image
Laju pertumbuhan penduduk dunia tahun 1950-2050, seperti yang diperkirakan oleh biro sensus Amerika Serikat, International Data Base.

B   Penggandaan Penduduk Dunia
     Dari jumlah perkiraan pertumbuhan penduduk dunia, terlihat akan terjadi penggandaan jumlah populasi manusia yang berlipat-lipat. Berikut tabel perkiraan penggandaan penduduk dunia :
image
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.

BAB I PENGANTAR ILMU SOSIAL DASAR

1.1 Pengertian, Tujuan, Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
A    Pengertian Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
     Ilmu Sosial Dasar merupakan sebuah kajian yang sifatnya tidak terpaku dengan bidang keahlian (disiplin) tertentu atau biasa disebut dengan interdisiplin. Pengertian interdisiplin  yaitu mencakup dari berbagai bidang keahlian seperti sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. Ilmu Sosial dasar diharapkan dapat membantu  untuk menganilisis dan melesaikan problem atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
      Ilmu Sosial Dasar biasa diberikan pada jenjang pendidikan Perguruan Tinggi dan sebagai bagian Mata Kuliah Dasar Umum. Sedangkan pada jenjang pendidikan sebelum Perguruan Tinggi (Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas), pelajaran mengenai hubungan sosial biasa diberikan pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Menurut Arthur G. Binning and David H.Binning (1982), Studi Sosial adalah mata pelajaran yang berhubungan langsung dengan perkembangan dan organisasi masyarakat manusia dan manusia sebagai anggota dari kelompok sosial.